Rabu, 25 Mei 2011

Dikala Aku Kecil Dulu

DIKALA AKU KECIL DULU

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua orang adik ku adalah laki laki jadi aku satu satunya anak perempuan yang ada dalam keluargaku. Saya dan kedua adik saya terlahir dari keluarga yang sangat dan sangat sederhana. Kedua orang tua saya berprofesi sebagai petani. Bukan petani yang maju, petani yang biasa biasa saja yakni petani yang hanya mengandalkan tenaga pada waktu itu, bukan seperti pada saat ini, petani bekerja menggunakan teknologi pertanian yang sangat muktahir, menggunakan pupuk yang banyak untuk membantu menopang pertumbuhan tanaman pertaniannya. Akan tetapi orang tua saya sangat berbeda dengan warga yang ada di dusun tempat kami bermukim. Ibu saya adalah sosok seorang wanita yang sangat kuat, rajin dan tegar, bukan berarti ayah saya malas, tetapi yang lebih dominan dan lebih cekatan dalam bekerja adalah ibu saya.
Setelah berumur 5.5 tahun saya masuk sekolah dasar di kampung saya, tanpa melalui taman kanak kanak. Setiap pagi setelah bangun tidur, saya mencuci piring dan mengambil air kesungai yang jaraknya 1 km dari rumah saya, sementara ibu saya memasak dirumah untuk sarapan pagi. Setelah pulang dari sungai saya makan dan berangkat sekolah, dan ibu saya telah berpesan kepada saya, nanti setelah pulang sekolah saya langsung keladang karena orang tua saya telah berada diladang mulai pagi dan kami makan siang diladang. Saya selalu di ingatkan agar jangan berlama lama dijalan saat akan keladang karena saya harus menjaga adik saya yang paling kecil agar tidak mengganggu orang tua saya bekerja. Saya ingat pada saat itu, makanan pada siang hari berbeda denngan pagi hari, kala siang kami makan dengan ubi rebus, pisang rebus atau talas rebus. Yach seperti itulah setiap hari makan nasi hanya pagi dan sore sementara dikala siang kami makan ubi, pisang atau talas.
Pada sore hari setelah pukul 16.00 saya dan adik saya pulang kerumah terlebih dahulu daripada ibu kami, kami mandi, memandikan adik yang paling kecil, mencuci piring, membersihkan rumah dan memasak. Bayangkan pada saat berumur 6 tahun saya sudah bias memasak. Dan nantinya setelah ibu kami pulang dari ladang, dan dapat langsung makan, lalu tidur karena sangat kelelahan bekerja seharian di ladang. Seperti itulah aktifitas saya setiap hari saat saya masih berada dibangku sekolah dasar.
Dikala itu anak anak termasuk saya sangat senang berenang disungai, sampai ber jam jam, saat pulang kerumah mata merah dan pasti dimarahi oleh ibu, dan mendapatkan cubitan cubitan dari ibu. Saat itu saya sangat suka makan buah jambu klutuk, akan saya panjat setinggi apapun batang dari jambu klutuk tersebut. Pada saat itu di kampung saya sangat banyak buah buahan dari hutan yang sering kami makan bersama anak anak yang lainnya. Buahan buahan tersebut yakni:, Nggacip, Lemmmas, Sampe Ratus, Buah Baja, tenggolen, cikuram, cikala menci dan sampula. Saya sangat ingat saat kami makan buah sampula bibir dan lidah menjadi warna violet. Saat hendak keladang siang hari singgah sebentar dipinggir jalan untu mengambil buah tersebut. Namun saat ini saat saya pulang kekampung saya perhatikan tidak ada lagi anak anak dikampung yang mau makan buah buahan tersebut. Kenapa ya? Mungkin karena pada saat ini jajanan beraneka ragam. Bukan seperti masa kami duwlu, kedai dikampung kami hanya satu, hanya menjual rokok, gula, minyak goreng, minyak tanah dan permen rasa jahe. Sangat jarang sekali bahkan dapat dihitung berapa kali saya mencicipi permen rasa jahe tersebut, berbeda sekali dengan anak anak jaman sekarang, setiap hari mendapatkan uang jajan. Makan siang dengan lauk yang sangat enak akan tetapi anak anak sekarang sangat malas makan.karena mereka sudah terlalu banyak makan jajanan. Saya ingat waktu kecil dulu sangat jarang diberi uang, saya diberi uang hanya pada saat orang tua saya pergi ke pekan, sekali sebulan atau sekali 2 minggu. Itupun jumlahnya hanya seratus rupiah, lalu uang tersebut saya simpan di kantong sepatu saya, dikala itu musim sepatu merk Student pakai kantong dan pakai kancing yang dapat menyimpan uang logam. (sedap juga ternyata ingat masa kecil).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar